Sabtu, 17 September 2011

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami selaku calon pendidik. Banyak para pendidik yang belum memahami perkembangan – perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak didiknya. Hal ini akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara sistem pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik mengikuti sistem pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik kita akan mudah mengetahui sistem pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan perkembangan anak didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa maksud dari anak sebagai suatu totalitas?
3. Apa maksud perkembangan sebagai proses holistik?
4. Apakah yang dimaksud kematangan dan pengalaman?
5. Apakah yang dimaksud kontinuitas dan diskontinuitas dalam perkembangan?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan anak sebagai suatu totalitas
3. Mengetahui maksud perkembangan sebagai proses holistic
4. Mengetahui arti kematangan dan pengalaman
5. Mengetahui arti kontinuitas dan diskontinuitas dalam perkembangan



PEMBAHASAN

A.  Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan
Pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan (C.P. Chaplin : 2002)
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic (Soetjiningsih 1899)
Pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh (A.E. Sinolungan : 1997)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah perubahan-perubahan kuantitatif yaitu peningkatan dalam ukuran atau struktur dan menunjuk pada kemajuan fisik yang melaju sampai pada suatu titik optimum.

Perkembangan
Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Elizabeth B. Hurlock, 2011:2)
Perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali (F.J Monks, dkk., 2001)
Perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai dari pembuahan dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan. Pola gerakan adalah kompleks karena gerakan merupakan produk dari beberapa proses yaitu biologis, kognitif, dan sosial. (Suntrock : 1996)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan ialah serangkaian perubahan progresif ke arah yang lebih sempurna dan berlangsung seumur hidup.

B.       Anak Sebagai Suatu Totalitas
Totalitas seorang anak dapat diartikan :
1.         Anak adalah makhluk hidup yang merupakan kesatuan aspek yang ada dalam dirinya.
Totalitas anak berarti dipandang sebagai makhluk hidup utuh dengan adanya  suatu kesatuan semua aspek psikis dan fisik yang dia punyai. Juga mempunyai arti bahwa semua aspek dalam diri anak tidak saling terpisah antara satu dengan yang lainnya.
2.         Dalam kehidupan dan perkembangan semua aspek saling terjalin
Anak sebagai totalitas mengandung arti bahwa adanya keterkaitan tiap aspek dalam diri anak. Dalam setiap reaksi psikis yang dilakukan anak akan terjadi reaksi spontan dari fisik anak itu sendiri. Seperti anak yang di dalam psikisnya mempunyai pikiran bahwa dia merasa haus atau lapar  akan menimbulkan reaksi juga pada fisiknya yaitu tiba – tiba anak akan menangis dengan keras. Memang kedua aspek tersebut saling berkaitan dan saling mendukung.
3.         Anak berbeda dengan orang dewasa bukan hanya fisik tetapi keseluruhan
Berarti anak sangat berbeda dengan orang dewasa bukan hanya fisiknya tapi keseluruhan. Anak tidak bisa selalu dikatakan remaja kecil. Karena anak itu berbeda dengan orang dewasa, dari ukuran fisiknya saja sudah berbeda, anak – anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa. Di dalam proses perkembangannya anak juga mengalami pertumbuhan yang pesat dan terus menerus. Sedangkan orang dewasa sudah tidak berkembang dan hanya dengan ukuran yang rata-rata tetap.

Dari beberapa arti diatas, dapat disimpulkan bahwa anak sebagai suatu totalitas adalah keterkaitan antara aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam dirinya dan secara terintegrasi saling terjalin dan memberi dukungan fungsional satu sama lain.
Perbedaan antara anak dan orang dewasa tidaklah terbatas pada fisiknya, melainkan secara keseluruhan. Anak cenderung lebih bersifat egosentrik (sifat yang berpusat / berstandar pada diri sendiri), sedangkan orang dewasa lebih bersikap sosial dan empatik (menempatkan dirinya pada posisi orang lain dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain )

C.       Perkembangan Sebagai Proses Holistik
Proses holistik mengandung arti menyeluruh yang artinya proses holistic tidak hanya terjadi pada satu aspek saja, melainkan melibatkan beberapa aspek yang saling berkaitan.
Perkembangan holistik ini secara garis besar meliputi dari tiga aspek yaitu proses biologis, proses kognitif, dan proses psikososial.
Proses biologis lebih cenderung terhadap perkembangan fisik seseorang, misalnya perubahan - perubahan yang terjadi dalam tubuh seseorang seperti pertumbuhan otak, otot, system saraf, struktur tulang,dan lainnya. Kemampuan fisik seperti penglihatan termasuk ke dalam proses biologis. Bayi yang baru lahir awalnya tidak dapat melihat, namun lama - kelamaan akan dapat melihat dengan sempurna.
Proses kognitif merupakan perubahan - perubahan yang terjadi pada kemampuan berpikir seseorang dan cara bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan dalam lingkungannya. Misalnya anak yang masih berumur 1 tahun belum dapat berbicara dengan lancar, namun semakin bertambahnya usia anak tersebut lama - kelamaan akan dapat berbicara dengan lancar dan semakin baik.
Proses psikososial meliputi perubahan seseorang dalam hal perasaan, emosi, kehidupan dengan orang disekitarnya, dan kepribadiannya. Contoh proses psikososial antara lain yaitu anak yang dalam kehidupan pertemanan semakin baik, anak yang mempunyai rasa percaya diri dan keberanian yang tinggi, dan rengekan anak ketika dicubit oleh temannya, anak yang suka menolong kepada temannya, dan lain - lain.
Jika kita amati, memang antara proses biologis, proses kognitif, dan proses psikososial, ketiganya mempunyai hubungan yang erat. Misalnya, anak yang tidak dapat berbicara (bisu) akan mempunyai masalah dalam hal komunikasi dengan yang lainnya. Berbicara pun tidak dapat, apalagi kemahiran bahasa tentu ia juga tidak mempunyai hal tersebut. Karena ketidak mampuan berbicara, anak tersebut akan mengalami keterlambatan perkembangan psikososialnya, yaitu rasa malu dan minder. Akhirnya pergaulan dengan teman sebayanya pun tidak berkembang.

Dari ketiga aspek di atas, dapat dijelaskan bahwa perkembangan sebagai proses holistik dari aspek biologis, aspek kognitif, dan aspek psikososial saling berhubungan. Perkembangan terjadi tidak hanya pada satu aspek saja, sehingga perkembangan ini bersifat holistik atau menyeluruh.

D.      Faktor kematangan dan pengalaman dalam perkembangan anak
Kematangan merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena pengaruh genetik dan berlangsung secara bertahap. Kematangan merupakan faktor - faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor bawaan). Misalnya, seseorang bertumbuh pendek dan gemuk, yang merupakan bawaan dari orang tuanya, ketika bermain lompat tali, ia akan merasa minder karena mungkin tidak dapat melompat selincah teman - teman lainnya yang begitu lincah melompat.
Pengalaman merupakan peristiwa – peristiwa yang dialami oleh individu dalam kehidupannya sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Pengalaman merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Misalnya seseorang yang mempunyai bakat tapi lingkungannya tidak mendukung, bakat tersebut tidak akan berkembang.

E.       Kontinuitas dan Diskontinuitas Perkembangan
Perkembangan bersifat kontinuitas (berkesinambungan) maksudnya bahwa perkembangan itu belangsung secara bertahap dan terus menerus sejak si anak masih dalam kandungan sampai anak mencapai kematangan. Sebagai contoh, pada waktu anak kelas 1 SD pelajaran yang ia dapatkan juga akan mempengaruhi pelajaran dikelas 2 SD juga, pelajaran yang didapat dikelas 2 pun juga akan mempengaruhi pelajaran di kelas 3 SD, begitu seterusnya sampai akhir si anak tersebut memperoleh pendidikan.
Selanjutnya yaitu perkembangan bersifat diskontinuitas atau tidak berkesinambungan. Perkembangan diskontinuitas ini merupakan proses perkembangan yang melibatkan proses - proses berbeda secara kualitatif. Perubahan - perubahan seseorang terjadi secara tiba - tiba dari suatu tahap ke tahap berikutnya. Sebagai contoh perkembangan yang bersifat diskontinuitas yaitu tahap - tahap perkembangan cara berpikir anak.







PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah :
1.      Perbedaan perkembangan dan pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan-perubahan kuantitatif yaitu peningkatan dalam ukuran atau struktur dan menunjuk pada kemajuan fisik yang melaju sampai pada suatu titik optimum.
Perkembangan ialah serangkaian perubahan progresif ke arah yang lebih sempurna dan berlangsung seumur hidup.
2.      Anak sebagai suatu totalitas, maksudnya bahwa anak sebagai suatu kesatuan dari seluruh aspek yang ada dalam dirinya. Keseluruhan aspek yang ada dalam diri anak saling berkaitan. Secara keseluruhan anak berbeda dengan orang dewasa.

3.      Perkembangan sebagai proses holistic, maksudnya perkembangan tidak hanya terjadi pada aspek tertentu, melainkan secara keseluruhan ( holistic ).
Ada tiga proses perkembangan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu proses biologis, kognitif dan psikososial.
4.      Faktor kematangan dan faktor pengalaman merupakan hal yang utama dalam mempengaruhi perkembangan anak.
Kedua faktor tersebut sangat penting untuk dipelajari dan dipahami untuk mengetahui proses perkembangan anak. Misal, seorang anak yang mengalami keterlambatan dalam berjalan, harus diketahui terlebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhinya, apakah faktor kematangan (genetik) atau faktor pengalaman (lingkungan). Apabila sudah diketahui faktor penyebabnya, maka kita akan mudah mencari solusinya.
5.      Perkembangan anak merupakan proses yang kontinuitas ( berkesinambungan ) dan diskontinuitas ( tidak berkesinambungan ).

DAFTAR PUSTAKA
Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar